Sunday, September 24, 2017

APPLY VISA TURIS KE JERMAN

Jerman merupakan destinasi favorit bagi keluarga besar saya yang notabene menyukai udara yang dingin, hijau dan tidak terlalu crowded. Dan keluarga saya juga bukan tipe yang kalau jalan-jalan wajib belanja kecuali untuk oleh-oleh. Makanya kami hampir ga pernah nambah koper ketika pulang. Kalau saya sih pastinya tentengannya benang rajut dong :D

Tiga kali trip ke Eropa bersama keluarga, kami tidak pernah menggunakan jasa agen untuk mengurus visa. Bahkan kami juga tidak pernah menggunakan jasa tour/travel selain karena pricey, selama perjalanan pun kurang enak kalau terlalu ‘diatur’. Jadi untuk pengurusan visa turis ini saya lumayan berpengalaman lah sedikit. 

Cerita mengenai liburan ke Eropa akan saya ceritakan di post terpisah ya nantinya. Oia, visa turis ke Jerman hanya berlaku jika kedatangan pertama kalian ke Eropa adalah negara Jerman. Kalau kedatangan pertama ke Belanda ya kalian mendaftar visa di kedutaan Belanda yang ada di Indonesia. Sekarang saya mau share dulu beberapa tips dan trik dalam pengurusan visa turis ke Jerman.

1. Main ke website kedubes Jerman di http://www.jakarta.diplo.de/ 
Untuk informasi dan persyaratan permohonan visa bisa dibaca melalui web tersebut atau link ini dan terdapat lembar checklist yang dibutuhkan untuk Visa Schengen bisa di download disini. 

2. Isi formulir permohonan, lembar pernyataan jadwal perjalanan dan lembar pernyataan asuransi.
Mengisi formulir permohonan bisa dilakukan secara online melalui link ini https://videx.diplo.de/ atau bisa juga di download dan diisi manual. Saya selama ini lebih memilih mengisi manual karena bisa dikerjakan disela waktu kosong. 
Lembar pernyataan jadwal perjalanan bisa di download disini
Lembar asuransi kesehatan bisa di download disini 

3. Pas Foto

Foto untuk apply visa jerman yaitu foto biometris ukuran 3.5 x 4.5 cm dengan latar belakang putih atau abu muda. Wajah harus terlihat setidaknya 80% dari keseluruhan gambar. Untuk yang berhijab pastikan bagian dahi terlihat ya.

4. Paspor
Paspor yang dibutuhkan adalah yang aslinya, bukan dalam bentuk fotokopi. Bagi yang membawa bayi jangan lupa bikin paspor dulu untuk dedek bayi yah.

5. Polis asuransi
Polis yang dibutuhkan adalah polis asuransi perjalanan. Untuk list perusahaan asuransi apa saja yang diterima oleh kedubes Jerman bisa dilihat di lembar asuransi kesehatan yang sudah di download pada poin ke-2 tadi. 

Saya pernah menggunakan asuransi perjalanan dari perusahaan ACA, AIG dan AXA Mandiri, ketiganya sama aja sih hanya waktu saya pergi kedua kali pada tahun 2016 saya membawa Asha yang waktu itu berumur 5 bulan dan saya menggunakan AIG karena mereka dapat meng-cover anak berusia dibawah 12 bulan. Sedangkan yang lainnya (yang pernah di hubungi) kebanyakan untuk anak diatas 12 bulan. Padahal waktu pergi pertama kali di tahun 2012, ACA mempunyai fasilitas tersebut karena saat itu ponakan saya berumur 6 bulan. So, ask your company insurance first if you plan to travel overseas with baby. 

6. Akte lahir
Untuk yang pergi membawa anak dibawah 18 tahun, akte lahir wajib ya.

7. Tiket pesawat
Bukti tiket pesawat yang dibutuhkan yaitu tiket PP yah, jangan sampai lupa! Selama ini sih saya selalu menyertakan tiket pesawat yang sudah dibayar. Beberapa orang ada yang menyertakan bukti booking saja.

8. Tiket kereta/bus atau transportasi lainnya sesuai jadwal perjalanan
Saya selama ini menggunakan Euro Rail Pass jika ingin keliling wilayah Schengen seperti Belanda, Perancis, Italy dll dan German Rail Pass jika tujuannya hanya ingin keliling Jerman seperti trip kami yang terakhir bulan Maret lalu. Sebenernya bagian ini Abang dan Ayah saya yang mengurus, saya hanya tau jadi. Hehehe maaf yah. Jadi untuk informasi mengenai dua tiket ini bisa googling yah!

9. Hotel
Tips dari saya, booking lah hotel dari website Accor Hotel https://www.accorhotels.com/gb/indonesia/index.shtml dan booking hotel yang ada tulisan ‘refundable’. Kenapa? Karena terkadang kita belum fixed dalam menentukan hotel seperti liburan terakhir kami lebih banyak berkeliling di Jerman tanpa itinerary tapi kami harus mengisi lembar jadwal perjalanan, jadi kami booking hotel di web Accor Hotel terus pas visa sudah di approved, tinggal di cancel deh booking hotelnya! :D

Sebelumnya saya pernah memberikan bukti booking hotel dari website booking.com tapi ternyata ditolak mentah – mentah sama petugas kedubes Jerman. Padahal orang tua saya di Qatar apply pakai booking.com diterima aja oleh kedubes Jerman di Qatar.

Untuk yang ingin memakai AirBnB bisa meminta surat konfirmasi dari penyewa nya. Saya sih belum pernah menggunakan AirBnB tapi suatu saat kepingin juga sih karena banyak yang design interior nya instagram-able banget :D

10. Biaya perjalanan
Bukti biaya perjalanan yang dibutuhkan yaitu:
- Credit Card (jika punya)
- Rekening koran tiga bulan terakhir
- Surat keterangan kerja/kuliah

Karena saya tidak bekerja maka persyaratan diatas semuanya data suami saya. Nah untuk jumlah uang yang ada di tabungan menurut informasi dari petugas kedubes Jerman hitungannya adalah EUR 100/orang/hari, jadi tinggal dikali sendiri aja ya mau pergi berapa lama. Berhubung saat itu rekening suami tidak mencukupi walaupun sudah ditambah limit tiga buah kartu kredit karena kita pergi lebih dari dua minggu. Maka kami diminta untuk melengkapi bukti aset lain atau surat sponsor orang tua. Lalu saya menyertakan surat sponsor, slip gaji, rekening koran dari Ayah saya dan bukti akte lahir saya. Oia perjalanan kami itu terpisah karena orang tua saya berangkat dari Qatar.

Setelah semua berkas selesai dilengkapi dan ditanda tangani, langkah selanjutnya adalah buat perjanjian atau termin secara online untuk bisa masuk ke kedubes Jerman. Pastikan kalian datang lebih awal ya, karena antri nya lumayan panjang loh! Saya selalu datang jam 6 pagi agar dapat antrian di depan karena setiap apply visa saya juga selalu membawa Asha, kan kasihan kalau dia harus ikut menunggu lama karena Asha tidak ada orang yang bisa dititipin jadi saya bawa juga. 


Cerita sedikit, pernah dapat pengalaman apply visa ketika pergi ke Jerman yang kedua kali tahun lalu, kebetulan saya dapat petugas loket yang perempuan yang agak ribet (jangan kaget kalau petugas loket di kedubes Jerman agak judes – judes yah). Pas dia melihat lembar perjalanan saya yang lumayan padat untuk berpindah negara yang sebenernya bisa dilakukan PP naik kereta dari Jerman dan saya tidak menyertakan bukti hotel karena memang saya dan keluarga berencana menggunakan kereta malam. Lalu alasan saya ditolak mentah – mentah, dia bilang “ga mungkin mba bisa PP, perjalanan nya jauh apalagi mba bawa bayi, kalau hanya seperti ini pasti ditolak visa nya. Harus ada bukti hotel di setiap kota yang akan dituju ya!”.

Padahal saya juga sudah bilang  juga bahwa saya pernah ke Jerman sebelumnya dan saya berpindah dari kota ke kota menggunakan kereta cepat dan kereta malam. Dan saat itu saya sudah mulai agak kesal trus suami yang meneruskan pembicaraan dan dikasih informasi oleh petugas untuk booking di web AccorHotel dan harus kembali lagi untuk menyerahkan berkasnya. Mengingat kepergian saya yang pertama lebih banyak stay di Aachen dan kita hanya menyewa guest house di Aachen selama liburan, ketika ke negara lain ya koper ditinggal di Aachen. Makanya ketika apply visa waktu dulu hanya menggunakan konfirmasi dari penyewa guest house nya saja. Tapi inilah pembelajarannya, pas apply visa liburan bulan maret lalu alhamdulillah semuanya berjalan lancar tanpa kekurangan berkas apapun. Yay!

Semoga informasi ini sedikit membantu untuk yang ingin apply visa untuk liburan ke Eropa atau Jerman.  

Tschuss!

No comments :

Post a Comment