Wednesday, March 18, 2015

Tote Bag


Hore, projek baru lagi.. yang ini bukan pesenan sih tapi I challenged myself untuk buat yang baru dan belajar teknik baru lagi. Tote bag ini tidak lemas dan ga terlalu kaku sehingga ga bisa dilipat-lipat. Aku pakai staplek dan busa ati/busa eva untuk lapisannya agar 'kokoh' tanpa diisi apapun dalamnya. 

Pelajaran baru yang aku dapat dari membuat tas ini:

1. Menjahit busa ati, yang mana 'katanya' bikin makan ati. hehehehe. Memang susah jahit busa ati ini kalau tidak pakai walking foot, tapi banyak juga yang berhasil dengan mengoleskan minyak/baby oil di bawah permukaannya. Aku sendiri belum pernah coba cara itu karena untungnya aku punya walking foot bawaan dari mesin jahit. 

2. Memasang centang/rivet handle. Aku pakai handle PU leather yang tidak dijahit sehingga harus dipasang dengan paku centang dan harus menggunakan matras/alas namanya rivet setter agar tidak penyok ketika diketok dengan palu. 

Bagian ini lumayan susah buat pemula kaya aku karena belom dapet 'feel' nya jadi ya tetep aja penyok. hahahaha. Kalau mau investasi lebih besar lagi bisa menggunakan alat handpress tapi beda dengan handpress kancing bungkus ya.. 
Alat handpress ini bisa digunakan untuk semua aksesoris tas seperti centang, paku jamur, kancing jepret (snap button), mata ayam, mata sapi, dll. tentunya dengan matras yang berbeda juga. Jadi tetep beli matras sesuai untuk aksesoris yang ingin dipakai. 

Kalau sudah banyak projek rasanya mendingan beli handpress, lebih efisien dan kuat hasilnya. Handpress atau alat - alat aksesoris tas bisa didapatkan di Harco Mangga Dua, Pasar Pagi, dan Tanah Abang, pastinya jauh lebih murah dibanding online. Harga alat handpress berkisar antara Rp.165,000 - Rp.185,000. 

Happy hunting! 


No comments :

Post a Comment